KHOBAR ( الخبر
)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bahasa Arab I (Qowaid)
Dosen Pengampu : Amin Nasir, SS M.S.I
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KUDUS
JURUSAN TATBIYAH / PAI ( B-ELK)
TAHUN AKADEMIK 2013
I. LATAR
BELAKANG MASALAH
Sebagai
seorang muslim kita tahu bahwa bahasa Arab merupakam bahasa yang dipakai dalam
al-quran dan al-hadits. Kita juga tahu bahwa al-quran dan al-hadits merupakan
sumber ajaran agama Islam yang dijadikan pedoman bagi umat islam dalam menuntun
manusia menuju arah keselamatan. Artinya sudah seharusnya kita
sebagai muslim mengkaji dan memahami benar ajaran agama Islam tersebut jika
kita ingin mendapatkan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Untuk
bisa mempelajari dan memahami al-quran, diperlukan sebuah ilmu (shorof dan
nahwu) yang erat kaitannya mengenai penafsiran tiap kata dalam al-quran ataupun
dalam al-hadits, sehingga maksud dan tujuannya bisa kita fahami. Pada
kesempatan kali ini penulis akan mejabarkan bagian dari ilmu nahwu yaitu bab
yang membahas tentang khobar secara ringkas definisi tentang khobar itu sendiri
dan bagian-bagiannya.
II. RUMUSAN
MASALAH
Adapun permasalahan
yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Khobar dan
Macam-Macamnya”
Untuk memberikan
kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini
masalahnya dibatasi pada :
- Apakah pengertian dari Khobar?
- Apa saja pembagian dari Khobar?
III.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Khobar
الالسم المرفوع المسند الى المبتدأ
Khobar adalah
isim yang dibaca rafa’ yang disandarkan pada mubtada’.
Contoh: زيد قائم
Lafadz زيد merupakan kalimah
isim yang dibaca Rafa’ yang sepi dari amil-amil lafdziyah maka tarkibnya
sebagai mubtada’, sedang lafalz قائم menjadi khobar
karena merupakan kalimah isim yang dibaca rafa’ yang disandarkan pada mubtada’.
Menurut Ibnu
Malik khobar adalah bagian yang melengkapi faedah.
Khobar harus
mencocoki mubtada’ dalam lafdziyahnya.
Ø
Jika mubtada’ mufrod maka khobarnya juga harus
mufrod. Seperti contoh: زيد عظيم الشأن
Ø
Jika mubtada’ tasniyah maka khobarnya juga harus
tasniyah. Seperti contoh: الزائدان
قائمان
Ø
Jika mubtada’ jama’ maka khobarnya juga harus
jama’. Seperti contoh : الزئدون قائمون
Ø
Jika mubtada’ mudzakar maka khobarnya juga harus mudzakar. Contoh: اخونا
حاضر
Ø
Jika mubtada’ muannats maka khobarnya juga harus muannats. Contoh: حاضرة أختنا
Imam Sibawaih
berpendapat bahwa amil yang merafa’kan khobar adalah mubtada’. Akan tetapi
segolongan ahli nahwu berpendapat bahwa amil yang beramal dalam mubtada’ dan
khobar adalah amil ibtida’. Dengan demikian maka amil pada keduanya bersifat
maknawi. Pendapat lainnya menyatakan bahwa mubtada’ dirafa’kan oleh amil
ibtida’, sedangkan khobarnya dirafa’kan oleh amil ibtida’ dan mubtada’. Ada
juga yang berpendapat bahwa mubtada’ dan khobarnya saling merafa’kan
2. Pembagian
Khobar
Khobar dilihat
dari bentuknya terdiri dari dua macam, yaitu: mufrod dan ghoiru mufrod.
- Khobar mufrod ialah khobar yang bukan berupa jumlah ataupun syibh jumlah.
Khobar mufrod ini juga terbagi menjadi dua macam:
a. Khobar
musytaqq
Pengertian khobar mustaqq disini ialah khobar yang mengandung makna sifat
dan tercetak dari masdar. Khobar mustaqq ini menyimpan dlomir yang ruju’ kepada
mubtada’ selama khobar tersebut tidak merofa’kan kepada isim dhohir.
Contoh: المسلمون صائمون
Lafadz صائمون ini merupakan khobar mustaqqyang tercetak
dr masdar الصيام didalamnya tersimpan dlomir هم
yang ruju’ pada lafalz المسلمون
b. Khobar
jamid
Yaitu khobar yang tidak menunjukkan arti sifat dan tidak tercetak dari
masdar. Contoh: هذا حجر
Lafadz حجر disini merupakan khobar jamid karena tidak
menunjukkan arti sifat dan tidak pula terbikin dari masdar. Khobar jamid ini
tidak menyimpan dlomir yang ruju’ kepada mubtada’ sebagaimana khobar mustaqq,
namun jika khobar jamid tersebut ditakwili dengan menggunakan isim mustaqq,
maka didalamnya terkandung dlomir yang ruju’ kepada mubtada’.
Contoh: زيد اشد dimana lafadz tersebut
ditakwili menjadi زيد شجاع كالاشد
- Khobar ghoiru mufrod ialah khobar yang berupa jumlah atau syibh jumlah.
Ø
Khobar berupa jumlah terdiri dari:
a. Fi’il
dan failnya
Khobar yang berupa fi’il dan fail dinamakan jumlah fi’liyah. Contoh: زيد قام
ابوه
b. Mubtada’
beserta khobarnya
Khobar yang berupa susunan mubtada’ dan khobar dinamakan jumlah ismiyah.
Contoh: زيد جاريته ذاهبة
Ø
Khobar berupa syibh jumlah dibagi menjadi:
a. Jar
majrur
Disyaratkan berupa jar majrur yang tam, yaitu maknanya bias difaham tanpa
menyebutkan mualaqnya.
Contoh: زيد في الدار
b. Dhorof
Disyaratkan berupa dhorof yang tam yaitu yang maknanya bisa difaham tanpa
menyebutkan muallaqnya.
Contoh: زيد عندك
Didalam khobar
yang berupa dhorof dan jar majrur terdapat tiga qoul yaitu:
- Qoul yang masyhur dikalangan ulama’ ahli nahwu mengatakan bahwa khobarnya adalah dhorof dan jar majrur
- Qoul yang rojih mengatakan khobarnya adalah muallaqnya yang dibuang, yang taqdirnyaمستقر استقر كائن كان
- Pendapat yang ketiga mengatakan khobarnya adalah muallaq yang dibuang beserta dhorof dan jar majrur
IV. KESIMPULAN
Khobar
adalah isim yang dibaca rafa’ yang disandarkan pada mubtada’.
Khobar harus mencocoki mubtada’ dalam
lafdziyahnya.
Khobar dilihat dari bentuknya terdiri dari dua
macam, yaitu:
Ø mufrod
Ø ghoiru
mufrod.
Khobar
mufrod ini juga terbagi menjadi dua macam yaitu:
Ø khobar
mustaqq
Ø khobar
jamid
Sedangkan khobar ghoiru mufrod terbagi menjadi
empat yaitu:
Ø dhorof
Ø jar majrur
Ø fi’il dan failnya
Ø mubtada’ beserta khobarnya
V. DAFTAR PUSTAKA
M. Sholihuddin
Shofwan. Pengantar Memahami Al-Jurmiyah. 1999. Darul Hikmah Jombang
Jatim.
M. Ridlwan
Qoyyum Sa’id. Terjemah Praktis Ilmu Nadhom ‘Amrity. Mitra Gayatri
Lirboyo Kediri
Bahauddin Abdullah.
Terjemah Alfiyyah Syarah Ibnu ‘Aqil. 2007. Sinar Baru Algensindo Bandung
sip . ijin kopas
BalasHapus